Pembangunan Palapa Ring Barat PT. Mora Telematika Indonesia (Moratelindo)
PT. Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) menjadi pemenang tender Palapa Ring paket Barat, hal ini diumumkan oleh Kementrian Komunikasi dan pada 22 Januari 2016. Paket Barat menjangkau wilayah Riau dan kepulauan Riau (sampai dengan pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optic sekitar 2.000 km.
Palapa Ring merupakan proyek pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung serat optic Nasional yang bertujuan untuk pemerataan akses pita lebar (Broadband) sepanjang 36.000 km. Proyek ini terdiri atas 7 (tujuh) lingkar kecil serat optic yakni wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi dan Maluku.
Diharapkan proyek ini dapat selesai pada akhir tahun 2018, sehingga pada 1 Januari 2019, 440 kotamadya dan kabupaten di seluruh Indonesia dapat terhubung dengan Broadband Internet.
Berita Palapa Ring
Penggelaran Perdana Kabel Laut Palapa Ring Timur
Palapa Ring Paket Timur telah memasuki tahap penggelaran perdana kabel serat optik bawah laut, pada tanggal 11 Mei 2018.
Disaksikan oleh jajaran Pemerintah Daerah Teluk Bintuni, Kelapa Dinas Kominfo Bintuni , Kominfo Pusat, BAKTI, Palapa Timur Telematika (PTT) serta rekan-rekan Media nasional dan lokal, kegiatan penggelaran dilakukan dari Kabupaten Teluk Bintuni – Provinsi Papua Barat. Dari Bintuni, kabel akan ditarik oleh kapal Nostag 10 melewati Tangguh, Teminambuan, Timika, Agats dan Kepi. Kabel laut yang akan membentang di tahap satu ini berkisar 743 kilometer.
Penggelaran perdana kabel laut ini juga menandakan Palapa Ring Paket Timur sudah melalui 50 persen proses yang ada. Selain Kapal Nostag 10, akan ada dua kapal lainnya yaitu Pacific Guardian dan Teliri yang akan membantu proses penggelaran kabel laut Palapa Ring Paket Timur.
Keseluruhan proses penggelaran kabel laut ini diperkirakan akan selesai pada bulan September 2018 dan siap dioperasikan pada akhir tahun 2018.
Berita Palapa Ring
Kunjungan Kerja Menkominfo Di Pulau Anambas & Natuna
Natuna, 26 Maret – 2018 – Penggelaran Kabel Proyek Palapa Ring Paket Barat yang mencakup wilayah Riau, Kepulauan Riau hingga pulau Natuna sepanjang 2.000 km dan mecakup 12 kota kabupaten telah selesai dilakukan oleh PT. Palapa Ring Barat.
Pada tanggal 26 Maret 2018, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Bpk Rudiantara, melakukan Kunjungan Kerja dalam rangka meninjau Penyelesaian Proyek Palapa Ring Paket Barat ke Network Operation Center (NOC) Palapa Ring Barat di pulau Anambas dan Natuna.
Pemerintah memiliki kebijakan keberpihakan, Pemerintah melihat akses internet menjadi hak semua warga Negara, oleh karenanya jaringan telekomunikasi yang tidak dibangun oleh operator, dibangun oleh Pemerintah melalui program Palapa Ring.
Menkominfo juga menyampaikan progress dari Palapa Ring Paket Tengah yang saat ini sudah mencapai 75%, dan Palapa Ring Paket Timur yang sudah mencapai 45%. Tahun ini ditargetkan seluruh penggelaran kabel proyek Palapa Ring dapat selesai dilakukan, sehingga di tahun 2019 Palapa Ring sudah dapat beroperasi bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Berita Palapa Ring
Sosialisasi Palapa Ring Paket Timur
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara melakukan sosialisasi Proyek Palapa Ring Paket Timur di Jayapura, Papua (23/02/2017) dan Manokwari, Papua Barat (24/02/2017). Acara Sosialisasi ini dihadiri oleh seluruh Pemerintah Daerah dan jajaran baik dari Provinsi Papua serta Papua Barat.
Dalam kesempatan ini Menkominfo Rudiantara menyampaikan rencana pelaksanaan Proyek, serta menegaskan peran Pemerintah daerah dalam proyek Palapa Ring. Proyek Palapa Ring dapat diimplementasikan apabila ada bantuan dari para Bupati, Kepala Dinas Kominfo serta pihak-pihak atau Dinas-Dinas lainnya yang terkait, yang memiliki ijin untuk melakukan pembangunan.
Menkominfo Rudiantara menyampaikan proyek Palapa Ring Paket Timur ditargetkan selesai pada tahun 2019. Dengan terselesaikannya Proyek Palapa Ring ini, sebanyak 514 kabupaten pada tahun 2019 sudah harus terhubung dengan akses internet berkecepatan tinggi.
Berita Palapa Ring
Penandatanganan Palapa Ring Timur
PT. Palapa Timur Telematika (PTT) sebagai pemenang proyek Palapa Ring Timur, melakukan penandatangan pengerjaan proyek Palapa Ring Timur di Istana Kepresidenan, Jumat (29/9/2016). Penandatangan dilakukan antara Menteri Komunikasi Informatika Rudiantara dengan Direktur Utama PTT Leon Kakisina dan Direktur PTT Jimmy Kadir, dan disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Proyek Palapa Ring Timur merupakan konsorsium Moratelindo – IBS – Smart Telecom. Pembangunan jaringan serat optik (infrastruktur) ini akan menjangkau 35 kota di wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat hingga pedalaman Papua, dengan total panjang kabel serat optic sekitar 8.450 kilometer, dan kapasitas bandwidth 80 Gbps. Pembangunan jaringan serat optik Palapa Ring Timur, akan dilakukan melalui jalur laut seluas 80 persen, dan darat seluas 20 persen, serta akan digunakan juga radio microwave untuk menghubungan kota-kota dengan minim infrastruktur. Total anggaran biaya pengerjaan proyek ini adalah sebesar 5 triliun, dan ditargetkan selesai pada akhir September 2018.
Indonesia Timur memiliki sumber daya alam yang sangat kaya, namun karena masih minimnya infrastruktur telekomunikasi di wilayah ini, membuat-nya tertinggal dibandingkan dengan wilayah lainnya seperti bagian Barat dan Tengah. Adanya program ini, diharapkan Indonesia timur dapat mengejar perkembangan infrastruktur telekomunikasi, tidak ada lagi internet lemot dan mahal, dan kebutuhan konektivitas data dapat terpenuhi dengan baik. Diharapkan ini juga menjadi langkah dalam mempercepat pembangunan dan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
Berita Palapa Ring
Peletakan Batu Pertama Palapa Ring Paket Barat
Singkawang, 17 Oktober 2016 - Menteri Komunikasi dan Informatika, selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) bersama PT Palapa Ring Barat (PRB) selaku Badan Usaha Pelaksana Proyek melaksanakan peletakan batu pertama Proyek Palapa Ring Barat di Pantai Palapa, Singkawang, Kalimantan Barat sebagai tanda dimulainya proses pembangunan proyek dengan panjang kabel yang akan digelar mencapai 2.000 kilometer memiliki nilai investasi mencapai Rp 3.48 Triliun dengan masa konsensi selama 15 tahun.
Kabel serat optik ini akan membentuk cicin backhaul yang menghubungkan dan menyatukan Indonesia. Proyek Palapa Ring Paket Barat akan menjangkau lima kabupaten di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, yaitu Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti, Natuna, Lingga dan Kepulauan Anambas, juga akan menjangkau enam kabupaten/kota yang merupakan titik interkoneksi dengan jaringan tulang punggung serat optik yang telah dibangun operator telekomunikasi, diantaranya Kota Singkawang yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat.
Proyek Palapa Ring ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun ketersediaan infrastruktur layanan jaringan serat optik sebagai tulang punggung bagi sistem telekomunikasi nasional yang menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia dan merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam percepatan pelaksanaan Proyek Infrastruktur Strategis/Prioritas Nasional yang tercantum dalam Perpres No.3 tahun 2016. Hadirnya Palapa Ring juga akan memberikan peluang bisnis baru bagi industri Usaha Kecil Menengah (UKM) di pelosok daerah, meningkatkan pendidikan melalui fasilitas internet dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat lewat kegiatan ekonomi digital.
Sosialisasi Operasional Jaringan Palapa Ring Barat dan Pemanfaatannya
Palaparing.id - Natuna, 6 Maret – 2018
Kehadiran Palapa Ring sangat dinanti oleh masyarakat Indonesia, terutama di daerah-daerah yang saat ini masih minim jaringan Telekomunikasi. Jaringan Telekomunikasi yang baik dan mumpuni, akan memberikan banyak peluang dan meningkatkan potensi perkembangan daerah dan masyarakat.
Pada tanggal 6 Maret 2018, Direktur Utama Badan Aksebilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Bpk. Anang Latief, melakukan Sosialisasi Operasional Jaringan Palapa Ring Barat dan Pemanfaatannya di pulau Natuna. Pada kesempatan ini, Direktur Utama BAKTI didampingi oleh Direktur Utama PT Palapa Ring Barat, Bpk. Syarif Lumintarjo, Kepala Dinas Kominfo Natuna, Bpk. Raja Darmika beserta Pemerintah Daerah Natuna melakukan peninjauan ke Network Operation Center (NOC) di Kabupaten Natuna dan Beach Main Hole (BMH) Palapa Ring Barat di Selat Lampa.
Direktur Utama BAKTI juga melakukan Sosialisasi kepada masyarakat baik yang berprofesi sebagai Nelayan, Petani, Wirausaha dan lainnya menginformasi kesiapan Operasional jaringan Palapa Ring Barat serta berbagai manfaat yang bisa didapatkan oleh masyarakat, bertempat di kantor Kecamatan Bunguran Selatan.
Jaringan Telekomunikasi yang baik dan mumpuni, diharapkan dapat memberikan banyak peluang serta meningkatkan potensi perkembangan daerah dan masyarakat menjadi lebih baik.
Sosialisasi Palapa Ring Paket Timur
Palaparing.id - 24 Februari 2017
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara melakukan sosialisasi Proyek Palapa Ring Paket Timur di Jayapura, Papua (23/02/2017) dan Manokwari, Papua Barat (24/02/2017). Acara Sosialisasi ini dihadiri oleh seluruh Pemerintah Daerah dan jajaran baik dari Provinsi Papua serta Papua Barat.
Dalam kesempatan ini Menkominfo Rudiantara menyampaikan rencana pelaksanaan Proyek, serta menegaskan peran Pemerintah daerah dalam proyek Palapa Ring. Proyek Palapa Ring dapat diimplementasikan apabila ada bantuan dari para Bupati, Kepala Dinas Kominfo serta pihak-pihak atau Dinas-Dinas lainnya yang terkait, yang memiliki ijin untuk melakukan pembangunan.
Menkominfo Rudiantara menyampaikan proyek Palapa Ring Paket Timur ditargetkan selesai pada tahun 2019. Dengan terselesaikannya Proyek Palapa Ring ini, sebanyak 514 kabupaten pada tahun 2019 sudah harus terhubung dengan akses internet berkecepatan tinggi.
Proyek Palapa Ring Mulai Dibangun
Beritasatu.com - Rabu, 19 Oktober 2016 | 05:50
Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, selaku penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK), bersama Direktur Utama PT Palapa Ring Barat (PT PRB) Syarif Lumintarjo, selaku badan usaha pelaksana proyek (BUPP), melaksanakan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Proyek Palapa Ring Paket Barat di Pantai Palapa, Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (17/10).
Peletakan batu pertama tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya, Wakil Walikota Singkawang Abdul Muthalib, serta Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Keuangan Fredi Saragih.
Rudiantara mengatakan, peletakan batu pertama tersebut merupakan pertanda dimulainya proyek Palapa Ring yang memiliki total nilai bisnis mencapai Rp 21 triliun. "Dari Palapa Ring Barat, Tengah, maupun Timur sekitar Rp 21 triliun, dan target keseluruhan selesai tahun 2019. Untuk Palapa Ring Barat tahun 2018 sudah beroperasi,” ujar dia, dalam keterangannya, Selasa (18/10).
Menurut dia, acara groundbreaking yang dilaksanakan di Kota Singkawang itu menjadi awal dimulainya proses konstruksi yang akan dilakukan oleh PT PRB dalam jangka waktu 18 bulan ke depan, dengan panjang kabel yang akan digelar mencapai 2.000 kilometer (km). Proyek Palapa Ring Paket Barat memiliki nilai investasi mencapai Rp 3,48 triliun dengan masa konsesi selama 15 tahun.
Proyek Palapa Ring Barat mencakup pembangunan jaringan broadband di lima kabupaten di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, yaitu Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti, Natuna, Lingga, dan Kepulauan Anambas. Kelima wilayah tersebut merupakan wilayah yang dianggap tidak layak secara finansial.
Selain lima kabupaten tersebut, Proyek Palapa Ring Paket Barat akan menjangkau enam kabupaten/kota yang merupakan titik interkoneksi dengan jaringan tulang punggung serat optik yang telah dibangun oleh operator telekomunikasi. Salah satunya adalah Kota Singkawang yang terletak di Provinsi Kalbar.
Rudiantara menjelaskan, Proyek Palapa Ring merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun ketersediaan infrastruktur layanan jaringan serat optik sebagai tulang punggung bagi sistem telekomunikasi nasional yang menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Total panjang kabel ketiga paket Palapa Ring mencapai 12.000 km.
Kabel serat optik itu akan membentuk cincin backhaul yang akan menghubungkan dan menyatukan Indonesia. Lebih lanjut, Menkominfo menyatakan bahwa Palapa Ring sebagai tol informasi akan menjadi pintu gerbang bagi pemerataan dan meningkatkan jangkauan broadband di seluruh wilayah Tanah Air.
“Hal itu merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan infrastruktur publik khususnya sektor telekomunikasi serta percepatan pelaksanaan proyek infrastruktur strategis/prioritas nasional yang tercantum dalam Perpres No 3 tahun 2016,” tambahnya.
Dengan adanya Proyek Palapa Ring Paket Barat sebagai awal dari rangkaian Proyek Palapa Ring, pemerintah juga akan membantu masyarakat Indonesia dalam pemerataan penyediaan akses broadband di seluruh Indonesia. Hadirnya Palapa Ring juga akan memberikan peluang bisnis baru bagi industri usaha kecil dan menengah (UKM) di pelosok daerah, meningkatkan pendidikan melalui fasilitas internet, dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat lewat kegiatan ekonomi digital.
Skema AP
Proyek Palapa Ring dilaksanakan dengan skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) dan merupakan KPBU pertama dengan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan (availability payment/AP). Skema AP diprakarsai oleh Kementerian Keuangan dan sumber dananya berasal dari dana kontribusi umum (universal service obligation/USO).
Skema AP yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.08/2015 merupakan pembayaran secara berkala selama masa konsesi berdasarkan pada ketersediaan layanan infrastruktur yang telah dibangun oleh badan usaha. Komponen biaya yang dapat dibayarkan oleh AP terdiri atas biaya modal, biaya operasional, dan keuntungan wajar yang diinginkan oleh badan usaha.
Dengan skema tersebut, risiko permintaan (demand risk) dari tersedianya layanan infrastruktur akan ditanggung sepenuhnya oleh PJPK, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Dengan diambilnya risiko tersebut, badan usaha mendapat pengembalian investasinya jika berhasil memenuhi kriteria layanan, sebagaimana yang telah diperjanjikan dalam perjanjian kerja sama. Sedangkan kelangsungan pembayaran dari PJPK kepada badan usaha akan dijamin oleh pemerintah melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII), yang merupakan pelaksana single window policy penyediaan penjaminan pemerintah untuk proyek infrastuktur yang dikerjasamakan dengan swasta.
Fredi Saragih mengatakan, Kementerian Keuangan mendukung pelaksanaan proyek tersebut dengan memberikan penjaminan proyek. Penjaminan yang diberikan pemerintah tidak hanya diberikan untuk pemerintah pusat, tapi juga untuk pemerintah daerah.
"Dengan syarat transparan, kompetitif, dan adil, Kementerian Keuangan siap untuk membantu tidak hanya penjaminan, tapi memberikan subsidi biaya konstruksi dan konsultan sebagaimana diperlukan,” tambahnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika, selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) bersama PT Palapa Ring Barat (PRB) selaku Badan Usaha Pelaksana Proyek melaksanakan peletakan batu pertama Proyek Palapa Ring Barat di Pantai Palapa, Singkawang, Kalimantan Barat sebagai tanda dimulainya proses pembangunan proyek dengan panjang kabel yang akan digelar mencapai 2.000 kilometer memiliki nilai investasi mencapai Rp 3.48 Triliun dengan masa konsensi selama 15 tahun.
Kabel serat optik ini akan membentuk cicin backhaul yang menghubungkan dan menyatukan Indonesia. Proyek Palapa Ring Paket Barat akan menjangkau lima kabupaten di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, yaitu Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti, Natuna, Lingga dan Kepulauan Anambas, juga akan menjangkau enam kabupaten/kota yang merupakan titik interkoneksi dengan jaringan tulang punggung serat optik yang telah dibangun operator telekomunikasi, diantaranya Kota Singkawang yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat..
Proyek Palapa Ring ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun ketersediaan infrastruktur layanan jaringan serat optik sebagai tulang punggung bagi sistem telekomunikasi nasional yang menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia dan merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam percepatan pelaksanaan Proyek Infrastruktur Strategis/Prioritas Nasional yang tercantum dalam Perpres No.3 tahun 2016. Hadirnya Palapa Ring juga akan memberikan peluang bisnis baru bagi industri Usaha Kecil Menengah (UKM) di pelosok daerah, meningkatkan pendidikan melalui fasilitas internet dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat lewat kegiatan ekonomi digital.
Palapa Ring merupakan proyek pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung serat optic Nasional yang bertujuan untuk pemerataan akses pita lebar (Broadband). Proyek ini terdiri atas 7 (tujuh) lingkar kecil serat optic yakni wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi dan Maluku.
"Palapa Ring ikut membangun negeri. Pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi ini adalah proyek strategis untuk menghubungkan daerah dengan pusat, mempercepat pertumbuhan masyarakat dan memberi peluang besar yang sama untuk menjadi kota maju yang mensejahterakan masyarakat. Dan yang lebih penting adalah untuk mempersatukan wilayah Indonesia yang terdiri dari puluhan ribu pulau, dari pulau-pulau besar sampai ke pulau-pulau kecil dan pulau-pulau terluar dari wilayah NKRI.